Setiap kita
punya keinginan, apapun itu. Dan segala keinginan mampu kita wujudkan. Tinggal
bagaimana usaha dan kerja keras kita untuk meraih cita dan asa yang tersimpan
dalam benak. Demikian yang selalu saya ingat saat hendak mewujudkan impian
saya, satu demi satu.
Saya tidak
pernah berpikir untuk mendaki gunung. Apalagi bermimpi untuk sampai di
puncaknya. Hingga satu saat saya terpikat indahnya panorama Gunung Bromo yang
berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Suatu saat saya
harus berada di sana! Demikian saya bertekad pada Maret 2011, terpatri di dalam
hati dan pikiran. Sayangnya, mimpi itu tidak langsung menjadi kenyataan, perlu
waktu yang panjang untuk merealisasikannya. Aktivitas di kantor yang padat dan
kegiatan mengajar di Kampus menjadi kendala utama saat itu. Tapi saya tidak
patah arang hingga akhirnya keinginan itu terwujud dipenghujung tahun 2011.
Ada yang menarik
ketika berada di Gunung Bromo. Kala itu pandang mata saya sempat tertuju pada
Puncak Mahameru. Seorang warga di sana bercerita kepada saya tentang Gunung
Semeru dan puncaknya yang terkenal dengan sebutan puncak para dewa. Tidak perlu
waktu lama untuk saya jatuh hati pada Mahameru. Selain pesona alamnya yang
memukau, kata “Mahameru” itu sendiri punya daya tarik tersendiri di telinga saat
saya mendengarnya. Lalu, berulang kali kata “Mahameru” terucap di bibir yang
kemudian saya simpan di dalam hati dan pikiran. Lagi, saya bertekad suatu saat
bisa menjejakkan kaki di Puncak Mahameru.
Persis satu
tahun saya menyimpan mimpi itu di dalam benak dan pikiran. Kini, langkah sudah
dekat untuk meraihnya. Saya awam soal mendaki gunung, tapi itu bukan berarti
tidak bisa dilakukan. Banyak cara untuk mewujudkannya, asal mau usaha. Salah
satunya usaha untuk menyiapkan alat, fisik, dan mental, hingga logistik yang
benar-benar diperhitungkan kebutuhan kalorinya. Bagi saya mendaki gunung
merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian khusus. Inilah seninya. Jadi, buat
saya bukan untuk menguji nyali, apalagi berniat menaklukkan Puncak Mahameru.
Tidak.
Sejak lama saya
mencintai alam dengan segala keindahannya. Alam selalu menjadi tujuan kala diri
perlu rehat sejenak dari rutinitas hidup, sekedar menghirup udara sejuk dan
menyegarkan mata dengan panorama yang, terkadang, sulit diungkap lewat kata.
Berada di alam semesta sama halnya bersyukur pada Sang Pencipta yang dengan
murah hati sudah memberi saya kesempatan untuk menikmati alam ciptaan-Nya. Pun
saya berharap pada Yang Kuasa agar punya kesempatan untuk kembali menikmati
alam ciptaan-Nya, berada di tanah tertinggi Pulau Jawa, Puncak Mahameru, tepat
pada pergantian tahun nanti. Salam.
Catatan:
Tulisan ini disiapkan sebagai salah satu syarat mengikuti kegiatan Memorable
Trekking #Semeru 2013 yang diselenggarakan oleh @BackpackerStore